ScrollFx

Selasa, 13 Januari 2009

Aku masih punya secercah Ke-Imanan dan Mentari

ini adalah sebuah kisah perih dalam hidupku.Sebuah kisah nyata yang tak seharusnya kutuliskan.Karena penulispun masih bingung apa yang akan dilakukan pasca penulisan cerita ini.

Kemiskinan itu telah mendera hidupku, sangat miskin hingga aku harus menggeletakkan semuah kemawahan yang selama ini ada dalam genggamanku.Sesesak rasanya dada ini tatkala hidup dalam jurang yang amat curam nan gelap dipenuhi derita pandangan miring terhadap kemiskinan yang menderaku.
Masyarakat kita, sebuah komunitas yang katanya memiliki nurani memang masih mengaanggap harta adalah ukuran derajat.Menetapkan mobil,rumah dan prabot yang serba wah sebagai ukuran kebahagiaan.Terkadang ingin rasanya ku gadaikan bahkan kujual Iman ku tuk ditukar dengan harta yang sifatnya sangat fana dan materialistis itu.Namun dengan harta setidaknya hidup ini tidak akan se perih sekarang.

Jujur terkadang dada ini terasa sesak ketika harus menerima kenyataan bahwa inilah hidup yang harus kujalani. Hidup dalam kemisikinan berumah disebuah kontrakan yang semakin mahal harga sewanya, bahkan sempat akan terusir karena telat bayar kontrakan.
Inilah realita, betapa hati ini begitu perih menerima kenyataan tak bisa melanjutkan kuliah, juga sebuah realitas aku harus menyaksikan dengan mata kepalaku kami selallu makan dengan lauk mie Instan 1 bungkus untuk ber 6.
Dada ini semakin sesak tatkala uang SPP adik2ku semakin membuat kami layaknya ikan terkapar karena kehabisa air. SPP yang mahal membuat penderitaan kami semakin lengkap, hingga ayahku harus bekerja lebih keras lagi.berangkat dari pukul 6 Pagi dan baru sampai dirumah pukul 24.00 WIB
Semakin perih rasanya kalbuku,karena target mendapat kerja sebelum masuk 1 januari 2009 tidak tercapai. Adalah sebuah kenyataan bahwa hingga 17 Muharram 1430(13-01-09) statusku masih sebagai pengangguran dan "benalu keluarga"
Ingin kugadaikan Imanku
Kemiskinan yang kualami mingkin juga dialami oleh sekian ratus bahkan, sekian ribu rakyat INDONESIA dan aku percaya masih banyak yang lebih parah dari apa yang aku alami.Namun ada sebuah realita betapa kemiskinan ini membuat mata hatiku semakin redup bahkan terancam buta.Terkadang hati ini semakin sulit membedakan yang Haq dan yang batil.Ketika nonton film "berhikmah di TV ttg pesugihan atau ttg orang yang datang ke dukun untuk sekedar meminta jampi agar kaya" yang mampu kutangkap bukan lagi pesan moral atau ending akhir kisah mereka yang kena adzab.Namun aku lebih antusias tuk menyimak betapa mereka bahagia bergelimang dengan harta mereka.
Satu ketika malam aku berjalan dengan kepala yang pusing dan perut lapar tuk mencari kerja kulihat beberapa wanita yang teledor dengan memainkan HP mereka.Sempat juga sih timbul keinginan tuk rampas HP mereka. Atau ada juga keinginan tuk curi HP di konter yang sepi dari kerumunan masa.Lebih ekstrim lagi sempat muncul godaan tuk meniru film di TV, "datang ke dukun dan Abrakadabra maka jadilah aku si kaya bergelimang harta".
Adalah realitas, betapa hatiku mulai buta. Ada keinginan tuk munjual imanku hijrah dari yang hak menuju yang batil.Hijrah, aku bingung menamakannya sebab ideealnya hijrah itu pada hal yang lebih baik,namun ini terbalik dalam hidupku.aku sempat ingin pindah agama, sebab pindah agama (keluar Islam) melalui misionaris akan mendatangkan banyak harta, tinggal minta rumah,mobil,dan segala kebutuhan kita akan tercukupi.Hanya ada satu sarat"mengkampanyekan keburukan Islam"
Lantas dalam kebingunganku aku masih belum bisa memastikan akan kemanakah Iman ini akan berlabuh.Apakah ia bermuara pada pegadaian kearah "syirik" ataukah ia akan berakhir pada "ke-murtad'an".
Kami tersingkir
Semoga ia tak berakhir pada 2 pelabuah tadi.Yang jelas,adalah realitas bahwa dadaku semakin sesak dengan stereotype masyarakatku bahwa kemiskinan adalah penyakit sosiala.Lantas atas nama masyarakat"aku dan ribuan umat yang miskin coba untuk disingkirkan secara struktural maupun kultural"Akses pendidikan,akses ekonomi,akses kesejahteraan kami dan akses hajat hidup kami ditutup sedemikaan rapat".
Lantas kemana aku akan mengadu. Jika ditanya apa yang aku miliki sekarang maka jawabku adalah :
sebuah keluarga yang selalu dimiskinkan oleh struktur sosial termasuk Negara yang selalu dzolim pada kami.
Secercah Iman ku pada-Nya yang selalu meredup,semoga takkan tergadaikan.
Yang terpenting aku masih memiliki Mentari yang akan berusaha menghangatkanku,membangunkan aku dari keterpurukan dan mengajakku berlari tuk kejar Impianku.Yang jelas 3-4 tahun lagi ada yang menungguku untuk dipersunting.
Maka telah jelas realitas hidupku.Aku masih punya banyak semangat tuk bangkit.Aku masih punya sedikit Iman dalam hangatnya kasih keluarga yang dengannya aku yakin Allah Bimbing langkahku, setidaknya aku takkan gadaikan Imanku tuk Harta yang Fana. Aku juga masih punya "M3ntari dengannya aku akan mulai dari 0". Selamat Berproses
Selengkapnya...

Senin, 12 Januari 2009

Jika ia Sebua Cinta......

Jika ia sebuah cinta, ia tidak memaksa
Namun senantiasa berusaha

Jika ia sebuah cinta, ia tidak cantik
Namun senantiasa menarik

Jika ia sebuah cinta, ia tidak datang dengan kata-kata
Namun menghampiri dengan hati

Jika ia sebuah cinta, ia tidak terucap dengan kata
Namun senantiasa hadir dengan sinar mata

Jika ia sebuah cinta, ia tidak hanya berjanji
Namun senantiasa mencoba berbagi

Jika ia sebuah cinta, ia tidak hanya suci
Namun selalu berusaha tulus

Jika ia sebuah cinta, ia tidak hadir karena permintaan
Namun hadir karena ketulusan

(puisi ini telah mengalami modifikasi
sesuai dengan keperluan smoga tak mengubah esensi
versi asli dapat dilihat di blog :
http://mtamrinh.blogspot.com)

Selengkapnya...

Selasa, 06 Januari 2009

Mari bersatu untuk palestina (Part 1)


Sepekan lebih agresi dilakukan oleh Israel atas palestina tepatnya sejak pada 27 Desember 2008. Sejak awal kejahatn kemanusiaan itu dimulai hingga saat ini, diperkirakan Korban jiwa yang berjatuhan mencapai 500 warga Palestina terbunuh dan 2.500 lainnya luka-luka.
Menurut Sumber jawapos Selasa-06 Januari 2009, Salah satu titik terpanas pertempuran adalah di pusat Kota Gaza, Distrik Zeitoun. Tembakan mortir dan senapan serbu terdengar beruntun di distrik paling padat penduduk itu. Pejuang Hamas dan tentara Israel kucing-kucingan di gang-gang kota. Begitu malam tiba, suasana kota lebih mencekam. Lampu listrik mati di banyak kawasan Gaza. Wilayah itu hanya sesekali terang oleh kilatan ledakan. Di area tersebut, tiga bocah Palestina tewas oleh pecahan tembakan dari meriam tank.

Sedikit paparan kondisi tersebut tidak menutup kemungkinan akan menjadi lebih buruk pada beberapa saat kedepan.Hal ini mengingat dunia internasional telah melakukan pekanan sedemikian rupa pada Isralel agara menghentikan agresinya, namun melalui Perdana Menteri Israel Ehud Olmert justru tidak bergeming sedikitpun atas sikap dunia internasional itu. Arogansi ini sebenarnya telah melanggar hukum perang internasional yaitu pada point Perlakuan semena-mena terhadap tawanan perang atau penduduk sipil juga bisa dianggap sebagai kejahatan perang. Pembunuhan massal dan genosida kadang dianggap juga sebagai suatu kejahatan perang, walaupun dalam hukum kemanusiaan internasional, kejahatan-kejahatan ini secara luas dideskripsikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.(sumber : Wikipidea).
Wacana Embargo Miyak
sebenarnya Melihat kesewenangan Israel yang semakin membabi buta Iran sempat menawarkan saran untuk melakukan embargo minyak sebagai mana dikutip salah satu koran nasional sebaai berikut "Jengkel melihat Israel yang tak menggubris sama sekali langkah diplomasi sejumlah pihak untuk menghentikan kebrutalan mereka di Jalur Gaza, Iran menawarkan langkah alternatif, yakni memanfaatkan minyak sebagai senjata. Iran meminta negara-negara Islam produsen minyak yang tergabung dalam Organisasi Pengekspor Minyak (OPEC) mengembargo suplai minyak bagi Israel dan negara-negara pendukungnya, termasuk Amerika Serikat. Embargo itu baru akan dicabut jika negeri Zionis menghentikan pembunuhan besar-besaran di Palestina."
Namun sungguh sayang menurut sumber koran tersebut bahwa beberapa negara Islam yang menjadi pilar inti OPEC justru menampakkan keberpihakannya pada zionis Israel dengan menolak usulan dari Iran dengan alasan khawatir akan menggangu stabilitas dan merosotnya harga miyak Internasional. Jika Arab Saudi tak mendukung usul stop suplai minyak, itu memang bukan tanpa alasan. Negara itu dikenal sebagai salah satu sekutu Amerika Serikat. Dan, AS sendiri merupakan negara pendukung utama Israel. Selain Arab Saudi, produsen minyak terbesar lain, seperti Kuwait, Uni Emirat Arab dan Qatar setali tiga uang. Mereka juga jelas menolak karena sama-sama menjadi teman dekat Negeri Paman Sam. Kepentingan Amerika dan Eropa lebih menjadi prioritas mereka.
Posisi Indonesia Indonesia
Dengan penduduk muslim mayoritas, sebenarnya telah melakukan berbagai bentuk reaksi mulai dari mengirim bantuan relawan kemanusian, pasukan jihad, obat-obatan dan bermacam bantuan lainnya.Namun sayang apa yang kita lakukan masih jauh dari takaran ideal. seharusnya Pemerintah Indonesia mampu melakukan penekana pada Dewan Keamanan PBB, jika Indonesia bisa tampil prima dalam melancarkan perang anti terorisme atas BoM Bali, Lalu kenapa hari ini pemerintah hanya bisa sekedar mengecam kejahatan kemanusiaan yang sangat Terstruktur oleh Israel atas Palestina.
Oleh karenanya jika menunggu komando secra resmi akan memakan waktu yang cukup lama, maka sudah seharusnya seluruh Elemen Umat Islam Indonesia Bersatu Padu mengalang segal bantun demi saudara kita dipalestina. Bersambung.
Oleh Ivan Isyawan (Ketua HA PW IRM Jatim)

Selengkapnya...

Jumat, 02 Januari 2009

Latar Belakang TM I

Perkaderan dalam sebuah gerakan sosial (Social Movement) maupun gerakan keagamaan (religius Movement ) adalah salah satu cara yang harus dihadirkan dalam rangka menunjang eksistensi sebuah gerakan. Hal ini menjadi sangat penting mengingat gerakan sosial (Social Movement) maupun gerakan keagamaan (religius Movement ) memiliki peranan yang sangat besar dalam rangka membentuk harmoni masyarakat yang bertujuan akhir pada masyarakat bermartabat. Oleh karenaya berhasil dan tidaknya sebuah gerakan untuk mengusung visi maupun misinya akan sangat bergantung pada kerberhasilan perkaderan gerakan tersebut. karenaya organisasi gerakan apapun tak terkecuali Ikatan Pelajar Muhammadiyah dituntut untuk memiliki format maupun corak perkaderan serta substansi perkaderan yang berkwalias dalam rangkan menghasilkan kader-kader yang berkualitas dan memiliki militansi yang tinggi.
Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai salah satu gerakan sosial dan gerakan keagamaan yang memiliki basis masa pelajar dan remaja seyogyanya harus tetap menjaga kualitas perkaderannya. Dengan kualitas perkaderan yang terjaga maka gerakan maupun gagasan akan Terbentuknya remaja dan pelajar muslim yang berakhlaq mulia, berilmu, dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya akan tetap eksis ditengah arus globalisasi yang semkakin menggurita.
Globalisasi disatu sisi memang menawarkan berbagai keindahan mulai dari kemudahan teknologi kemajuan ilmu pengetahuan, modernisasi dan berbagai sisi positif lainnya. Namun disisi lain globalisasi juga hendak menghilangkan sekat budaya yang bertujuan untuk mesergamkan seluruh budaya dalam peradaban manusia sehingga terwujud budaya yang satu menyeluruh (one culture / universal culture) sehingga akan berimbas pada hilangnya ekistensi budaya yang lain akibat benturan kebudayaan besar semisal : budaya barat dan timur budaya Islam dan non Islam. Maka sebagai penduduk dunia dan sebagai angota gerakan Pelajar Muhammadiyah kita hanya dihadapkan pada pilihan bertahan atau tergilas. Bertahan dalam arti akan memproteksi kader dari budaya yang berpotensi merusak kepribadian dan melakukan adaptasi pada hal-hal yang memiliki manfaat ataukah tergilas yang berarti pasrah terhadap arus globalisasi yang akan berujung pada hilangnya eksistensi diri sebagai remaja dan pelajar Islam khususnya sebagai pelajar dan remaja Muhammadiyah.
Tentunya sebagai gerakan kekaderan Ikatan Pelajar Muhammadiyah akan memilih opsi bertahan serta melakukan adaptasi pada sisi positif atas arus globalisasi. Oleh karenya sebagai gerakan kekaderan IPM dituntut untuk mampu menjaga dan membentengi kader-kadernya dengan bekal Ideologi agar mampu menghasilkan kader Ikatan yang mampu bertahan ditengah arus globalisasi yang semakin menyurutkan semangat juang kaum muda dalam membela agamanya.
Ideologi sebagaimana diakatakan oleh haedar nasir yang merujuk pada pendapat Shariati ialah ilmu tentang keyakinan dan cita-citayang dianut oleh kelompok tertentu, kelas sosial tertentu atau suatu bangsa tertentu dan ras tertentu. Jadi ideologi dapat dikatakan sebagai sistem paham mengenai dunia yang mengandung teori perjuangan dan dianut oleh para pengikutnya menuju cita-cita sosial tertentu dalam kehidupan.
Oleh karenanya Taruna Melati I (TM I) sebagai ajang penanaman ideologi pada kader IPM adalah salah satu cara untuk bertahan terhadap arus globalisasi yang semakin membuat “loyo” semangat kader dalam membela kepentingan agamanya terlebih lagi kepentingan persyarikatan maupun kepentingan ikatan. Melalui TM I ini sekaligus diharapkan menjadi terobosan atas “kemandekan” perkaderan yang sempat terjadi dalam tubuh gerakan pelajar muhammaiyah di kecamatan bennjeng. Penanaman ideologi secara bertahap dan kontinyu ini menjadi sangat penting mengingat ideologi adalah hal mendasar dalam sebuah gerakan, ibarat struktur bangunan Ideologi merupakan pondasi maka semakin kuat idologi yang tertanam pada jiwa kader maka semakin kuat dan militan pula garekan yang akn dihasilkan. Proses penanaman (internalisasi) Idologi sebagai konsepsi dasar gerakan akan berpengaruh pada kokoh dan rapuhnya ruh sebuah gerakan. Adapun forum perkederan adalah forum mereka yang mau berproses, sehingga tidak bisa dituntut untuk menghasilkan karya yang Instan sebab hasil karya yang besar membutuhkan proses dan poses itu sendiri membutuhkan pengorbanan dan perjuangan. Oleh karenya sebagai ajang penyemain kader tingkat dasar penanaman dan penegugan Ideologi pada kader IPM diharapkan mampu menjadi media sekaligus cara menghasilkan kader militan yang akan menjadi pelopor, Pelangsung dan penyempurna amanah persyarikatan yaitu mewujudkan masyarakat utama yang dirdhoi Allah SWT.


Tema

menumbuhkan kkader militan melalui peneguhan ideologi Gerakan Selengkapnya...